oleh Guruh Aris Setyawan
A.Faktor Penyebab seorang anak menjadi pemalu.
Pemalu merupakan sebuah sikap yang timbul dari dlam diri siswa berupa kurangnya rasa percaya diri. Pemalu sangat identik dengan sikap yang menghindari sesuatu. Dalam hal ini ada beberapa factor penyebab sesorang menjadi pemalu antara lain.
a) Orang tua terlalu memanjakan anak anak.
Terkadang mungkin kita akan menghadapi orang tua yang kurang memahami pentingnya belajar di kelas tanpa ditemani orang tua. Orang tua tersebut biasanya berusaha mencurahkan kasih sayang kepada anaknya, dan tidak mau anaknya bersedih saat ditinggalkan di dalam kelas. Hal tersebut sangat tidak disarankan di dalam Pendidikan Anak Usia Dini. sikap orang tua yang sangat memanjakan anaknya ini membuat anak menjadi kurang mandiri.
Bila menghadapi anak yang memang pemalu, biasanya penangannya lebih lama, karena hal ini lebih bersifat membangun karakter anak, namun bila hal ini disebabkan kesalahan persepsi anak tentang suasana kelas yang sebenarnya, yang perlu kita tekankan adalah lebih pada pengubahan persepsi anak. Walaupun demikian, cara penangannya hampir sama, namun jangka waktu “penyembuhannya” tentu akan lebih lama dan lebih intens anak yang berkarakter pemalu.
b) Unsur Keturunan
Hal ini merupakan faktor yang tidak langsung dan belum pasti. Sejak lahir anak tersebut terlihat agak sensitif dan kemungkinan hal itu terjadi karena pembawaan saat ibu yang ketika sedang mengandung mengalami tekanan jiwa maupun fisik. Namun ini juga belum dapat menjadi suatu bukti yang kuat apakah kelak anak yang sensitif itu akan menjadi seorang pemalu.
c) Masa Kanak-kanak Kurang Gembira
Ada sebagian anak yang mengalami hal-hal yang kurang menyenangkan pada masa kanak-kanaknya. Misalnya orangtua sering berpindah- pindah, orangtua bercerai, orangtua meninggal, dipaksa pindah sekolah atau dihina oleh teman dan sebagainya. Semua pengalaman itu mengakibatkan terganggunya hubungan sosial mereka dengan lingkungan, suka menghindar atau mundur, dan tidak berani bergaul dengan orang yang tidak dikenal.
d) Kurang Bermasyarakat
Sifat pemalu akan terjadi bila anak hidup dengan latar belakang di mana ia diabaikan oleh orangtuanya, atau dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang mengasingkan diri, terlalu dikekang sehingga mereka tidak dapat mengalami hubungan sosial yang normal dengan masyarakat.
e) Perasaan Rendah Diri
Mungkin perasaan malu itu timbul karena anak bertubuh pendek, bersikap kaku atau punya kebiasaan yang jelek, lalu berusaha untuk menutupinya dengan cara menyendiri atau menghindari pergaulan dengan orang lain. Karena kurang rasa percaya diri dan beranggapan dirinya tidak sebanding dengan orang lain, ia tidak suka memperlihatkan diri di keramaian.
f) Pandangan Orang Lain
Banyak anak yang menjadi pemalu karena pandangan orang lain yang telah merasuk ke dalam dirinya sejak kecil. Mungkin orang dewasa sering mengatakan bahwa ia pemalu, bahkan guru dan teman-teman juga berpendapat sama, sehingga akhirnya ia benar-benar menjadi seorang pemalu.
B.Cara mengatasi siswa yang berkarakter pemalu.
Pemalu pada dasarnya merupakan sebuah kepribadian yang menjadi sebuah karakter seseorang. Namun sikap ini tidak selamanya menjadi karakter sesorang, melainkan hal ini bias dikurangi dan dirubah. Adapun caranya seperti dibawah ini:
a Memberi Pujian
Pujian ini akan sangat penting untuk memotivasi anak. Dengan pujian anak akan menjadi lebih berani mengekpresikan diri. Selain itu dengan pujian kita telah mengajarkan anak untuk selalu berpikiran positif.
b Memberikan kesempatan lebih untuk berkreasi
Memberikan kesempatan pada hal ini adalah seorang siswa sering diberikan pertanyaan yang bobotnya mudah. Dengan dia bias menjawab maka dia akan mempunyai sikap berani mengeluarkan pendapat.
c Materi Pelajaran Menarik dan Mengasah Kemampuan Sosial
Materi pelajaran yang menarik, akan membuat anak menjadi betah berada di dalam kelas. Sebelum mereka sampai ke sekolah, mungkin bayangan mereka adalah mereka akan berada di tempat yang serius dan diajar oleh guru yang “galak”. Bila kita mengajarkan mereka materi yang menarik dan menyenangkan, segala pemiikiran negatif mereka tentang suasana kelas bisa kita ubah menjadi segala sesuatu yang positif dan fun.
d Nasihat tentang kemandirian
Nasihat ini tidak perlu kita tujukan kepada seoarang anak, misalnya hanya kepada anak yang pemalu. Nasihat ini kita tujukan pada semua anak yang berada di dalam kelas, agar anak-anak yang pemalu tidak merasa dihakimi. Nasihat bisa berupa puisi, dongeng dll. Atau bisa juga dengan mengatakan sesuatu di dalam kelas yang bersifat menasihati anak akan pentingnya bersikap mandiri.
e Mengajarkan orang tua cara memotivasi anak.
Hal ini sangat penting dilakukan karena anak menjadi pemalu atau terkesan takut, disebabkan oleh kurangnya motivasi dari orang tua. Hal ini biasanya disebabkan karena orang tua yang terlalu sibuk, sehingga hanya memasrahkan masalah pendidikan anak kepada guru. Padahal pendidikan anak tidak hanya berhubungan dengan guru, namun juga jalinan komunikasi yang baik antara guru dan orang tua. Dan tentu saja semuanya harus dilakukan demi kebaikan sang anak. Hal terpenting yang harus dilakukan guru kepada orang tua adalah dengan mengajarkan orang tua cara memotivasi anak.
C.Faktor yang menyebabkan anak menjadi penakut
Anak senang sekali menyendiri dan melakukan sesuatu di dalam kamarnya,dan bahkan anak sangat cengeng sekali. Perasaan malu adalah perasaan gelisah yang dialami seseorang terhadap pandangan orang lain atas dirinya. Ada yang mengartikannya sebagai sesuatu yang “aneh”, “hati-hati”, “curiga” dan sebagainya.bila hal ini dibiarkan berlarut akan menjadikan sifat Penakut. Jadi penakut pada dasarnanya merupakan akibat dari sikap pemalu yang berlebihan.
Pada umumnya sejak lahir manusia telah memiliki sedikit perasaan malu, namun bila perasaan itu telah berubah menjadi semacam rasa takut yang berlebihan, maka hal itu akan menjadi suatu fobia, yaitu takut mengalami tekanan dari orang lain atau takut menghadapi masyarakat. Anak yang penakut selalu menghindar dari keramaian dan tidak dapat secara aktif bergaul dengan temannya yang lain. Faktor penyebabnya antara lain.
Kata-katanya diremehkan
Sering sekali hasil karya anak anak tidak diperhatikan oleh orang tuanya. Apalagi jika mendapat hasil yang buruk. Sering sekali anak anak dimarahi berlebihan. Hal ini membuat anak jadi takut karena dia menganggap hasil karyanya selalu salah.
Dimarahi di depan orang banyak
Sering kali ketika nilai raport diambil orang tua dan hasilnya tak sesuai dengan harapan , maka langsung saja dimarahi didepan orang banyak. Hal ini akan mematikan karakter siswa.
Dibanding-bandingkan dengan temannya secara berlebihan
Anak anak menjadi minder jika selalu disbanding-bandingkan dengan temannya, karena pada dasarnya setiap manusia memiliiki karakter berbeda. Memiliki kekurangan dan kelebihan masing masing. Untuk itu orang tua hendaknya mengenali kelebihan dan kekurangan anaknya.
d Terlalu over protective
Orang tua yang terlalu melindungi anaknya akan membuat anaknya takut dalam mengambil sikap. Anak menjadi takut berbuat salah. Padahal sebenarnya pada saat belajar hal baru, sebuah kesalahan justru akan menjadi pelajaran untuk mencari sebuah kebenaran.
D.Cara Mengatasi anak yang penakut
Berikut ini cara mengatasi siswa yang Penakut.
- Menghargai Hasil Karyanya
Bagaimanapun hasil karnya kita harus menghargainya. Bila hasilnya memuaskan diberikan sebuah pujian . jika kurang juga diberi pujian dan saran bagaimana agar dia menghasilkan karya yang lebih sempurna.
Berikan Perhatian Lebih
Anak yang penakut biasanya kurang perhatian an ketika salah langsung dihakimi didepan orang banyak. Sebaiknya jika salah dan kita ingin memarahi hendaknya face to face karena anak akan lebih mengena jika diajak berbicara private.
- Jangan membandingkan berlebihan
Anak anak akan merasa minder bila dibandingkan secara berlebihan. Maka jika kita membandingkan kita berikan dia motivasi. Bandingkan dengan sisipositif dan negatifnya agar anak mampu termotivasi.
- Berikan kebebasan
Kebebasan dalam hal ini maksudnya adalah sesuatu yang positif. Misalnya jika anak akan belajar naik sepeda jangan langsung dikatakan “nanti jatuh”. Biarkan sebisanya sambil diarahkan bagaimana cara mengendarai yang benar.
E.Faktor Penyebab Siswa Pembangkang
Anak-anak prasekolah sebenarnya sudah diajarkan mengenai aturan dan norma secara konsisten. Sedikit banyak mereka sudah memahaminya. Namun, penanaman aturan dan norma bukanlah proses yang singkat. Ada saja kendala yang menghadang, termasuk ngeyel dan membangkang untuk tidak mematuhi norma atau aturan yang ada.
Sani B Hermawan, Psi, Direktur Lembaga Psikologi Daya Insani, Jakarta menjelaskan penyebab pembangkangan bisa dilihat dari faktor internal maupun eksternal. Sebagai calon pendidik dan orangtua, Anda perlu memahami sejumlah faktor penyebab anak ngeyel ini agar memilih cara yang lebih tepat untuk menanganinya.
1. Faktor internal
- Ego
Ego anak-anak 6-12 tahun mulai berkembang. Hal ini membuat anak-anak mencoba otoritasnya untuk menguasai dan mengendalikan lingkungan, bukan sebaliknya, lingkungan yang mengendalikan dirinya.
- Meningkatnya kemampuan kognitif, bahasa, dan social
Anak semakin menyadari bahwa ia dapat bertindak secara mandiri karena memiliki kekuatan untuk berlaku sesuai kehendaknya. Dengan kata lain, anak berada dalam masa “mencoba-coba” sampai di mana keinginannya bisa disampaikan atau diekspresikan.
- Karakter bawaan
Perlu dipahami, setiap anak berbeda dalam memahami suatu aturan. Ada anak yang mudah dan ada anak yang sulit. Hal ini merupakan kecenderungan bawaan dari lahir.
2. Faktor eksternal
- Aturan di rumah
Barangkali tanpa disadari aturan yang diterapkan di rumah terlalu keras atau bahkan sebaliknya terlalu “longgar”.
- Ingin diperhatikan
Anak merasa tidak diperhatikan karena kehadiran adik bayi yang menyita perhatian ayah dan ibunya. Ia ingin mendapatkan perhatian, menginginkan sentuhan yang dapat membuatnya merasa tenteram. Ia memerlukan pelukan, ciuman, serta usapan kepala yang penuh kehangatan. Dalam kasus ini anak sedang marah kepada orangtua karena sesuatu yang ia inginkan tidak dipenuhi.
- Protes dan melawan pendapat
Pembangkangan juga dapat sebagai bentuk “protes” lantaran tak dibelikan sesuatu oleh ayah atau ibunya.
F.Cara Mengatasi siswa yang membangkang
Adapun siswa yang membangkang dapat dikendalikan dengan cara:
- Persiapkan diri untuk menerima reaksi yang tidak diharapkan. siswa yang membangkang memiliki ketrampilan untuk melawan pada waktu yang tidak bisa ditentukan. Jadi guru harus mempersiapkan diri untuk mengatasi perlawanan dari sang anak dan cara menentang anak yang selalu tidak bisa diprediksi.
- Menghindari memberikan argumen balik ke siswa. Hal ini bisa memicu timbulnya masalah, kadang siswa pembangkang menemukan argumen yang bisa memicu guru untuk memberikan argumen balik.
- Berikan Ketegasan terhadap suatu permasalahan karena pada dasarnya jika seorang guru tegas, siswa tak akan berani membantah.
- Guru harus tetap mempertahankan sikap positif. Konsekuensi yang harus diberikan adalah mengajarkan anak untuk memikirkan dampak dari sikapnya tersebut terhadap kehidupan dan hubungannya dengan siapapun. Hal ini penting untuk menjaga indra kebebasan siswa dan secara langsung akan mengajarkan anak mengenai hal-hal positif serta bisa fokus terhadap pilihannya.
- Cobalah memberikan penghargaan yang positif saat anak mau mendengarkan kata-kata orangtuanya. Dengan pemberian hadiah tersebut bisa menjadi awal untuk membangun hubungan yang lebih baik antara orangtua dan anak.
- Libatkan orang tua dalam memberikan pengertian kepada anak.
Sumber : http://belajarbersamapgsd.blogspot.com/2012/11/maslah-anak-pemalu-pembangkang-dan.html